DOMPU - Kembali
umat Islam merasa dikhianati oleh Pemerintah di negeri ini. Kemarin
tanggal 9 september 2014, bertempat di Desa Pancasila, Kecamatan Pekat,
Kabupaten Dompu NTB, Pangdam Udayana beserta puluhan personil TNI dan Polri
serta ratusan umat Hindu dari Bali dan NTB pada umumnya meresmikan sekaligus melakukan
sembahyang di salah satu Pura yang di klaim sebagai Pura terbesar di Asia.
Keberadaan
pura yang luasnya mencapai lebih kurang 10 hektar tersebut, selama ini dianggap
oleh masyarakat, khususnya umat Islam di desa Pancasila, sebagai pura yang
ilegal karena berdiri lahan yang didominasi mayoritas umat islam dan sangat
meresahkan warga.
Ini
dikarenakan posisi Pura yang berdekatan dengan mata air warga serta keberadaan
Pura yang tidak sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yaitu
pasal 13,14 dan 15.
Sikap
pemerintahan yang memberikan ijin pembangunan pura didekat lokasi mayoritas
umat Islam, telah mencederai perasaan umat islam, ditambah lagi dengan klaim
umat hindu yang mengaku sebagai pure terbesar di Asia merupakan penghinaan
terhadap umat Islam, sebagai umat mayoritas di daerah Dompu dan selayaknya pura
terbesar tersebut haruslah didirikan di daerah mayoritas jindu di Pulau Bali.
Salah satu
masyarakat yang kami temui menuturkan, "kami masyarakat desa Pancasila dan
enam dusun lainnya disini tidak setuju dengan keberadaan Pure tersebut,karena
bukan daerah mayoritas umat hindu serta keberadaan sumber mata air kami yang
berdekatan langsung dengan bangunan Pure" ungkap bapak Abdullah.
"Mereka
mengerahkan aparat yang banyak beserta Pangdam Udayana serta jajaran tinggi
lainnya, seakan ingin mengintimidasi kami yang tidak setuju dengan keberadaan
pura ini" lanjut beliau.
Forum Umat
Islam (FUI) Dompu, juga menolak keberadaan pura tersebut karena bertentangan
dengan SKB 3 menteri serta keberadaan sumber mata air warga yang langsung
berada dekat Pure.
Karena apa
yang terjadi di daerah mayoritas Islam sangat berbeda dengan tempat minoritas
islam seperti di Bali dan daerah lainnya. Baru-baru ini media televisi
gencar memberitakan pelarangan jilbab disekolah-sekolah didaerah Bali, sikap
umat hindu bali seperti ini justru akan menimbulkan penentangan dari umat Islam
di daerah-daerah mayoritas seperti di NTB ini.
Ketika tim
media mendatangi Ketua MUI Dompu beserta jajaran Muspida yaitu Wakil Bupati
Dompu NTB untuk menanyakan perihal pura tersebut, semuanya merespon dengan baik
dan akan meninjau kembali ijin keberadaan Pure tersebut.
[R_M]
0 Comments