Kerajaan
Bima terbagi dalam 5 (lima) wilayah yaitu : 1. Ncuhi Dara, memegang
kekuasaan wilayah Bima Tengah 2. Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan
wilayah Bima Selatan 3. Ncuhi Padolo, memegang kekuasaan wilayah Bima
Barat 4. Ncuhi Banggapupa, memegang kekuasaan wilayah Bima Utara 5.
Ncuhi Dorowani, memegang kekuasaan wilayah Bima Timur. Arti luas dari
Ncuhi itu sendiri yaitu kepala suku yang memegang wilayah kekuasaannya
masing-masing.
Dalam posisi berada di bawah naungan Kerajaan besar seperti Majapahit, jadi Kerajaan Bima harus menyetor Upeti kepada Majapahit.karna pada catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321,
menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak,
dan permata. Upeti yang di terima dari kerajaan-kerajaan taklukan Majapahit akan dikumpulkan di Majapahit.
Stabilitas Ekonomi Kerajaan Bima
Pada
saat itu kerajaan Bima sangat berkembang pesat di segi pertanian maupun
peternakan dan perikanan, Kerajaan Bima banyak belajar dan mengadaptasi
ilmu dari kerajaan Majapahit dan itu bisa terlihat dari seni ukiran
yang terdapat di setiap keris atau senjata khas Kerajaan Bima yang
sangat mirip dengan Kerajaan Majapahit (Ukiran dan kerajinan Jawa,sangat
kental di Keris Bima), Raja Indra Zamrud sangat memperhatikan keadaan
Ekonomi Kerajaan pada waktu itu sehingga Raja mengembangkan bidang
Pertanian dan perikanan, masyarakat Bima pada saat itu banyak yang
bercocok tanam dengan di bantu oleh adik sang Raja Indra Kumala yang
sekaligus ahli di bidang Pertanian, dengan adanya bukti di Museum Gajah
Jakarta yaitu berupa Tungku kuno yang diatasnya berjejer ukiran dan
miniatur kodok yang ditemukan di Bima merupakan alat ritual masyarakat
bima pada saat itu untuk meminta hujan.
Di
bidang peternakan Kerajaan Bima juga tidak mau kalah dengan kerajaan
lain, Raja Indra Zambrud juga mengembangkan bidang peternakan yaitu
Kuda,Kerbau,dan Sapi. karna banyaknya ditemukan Catatan-catatan para
pelaut yang singgah di pelabuhan laut kerajaan Bima pada saat itu. Bima
menjadi sebuah keraajan yang berkembang pesat pada saat itu, apalagi
Kerajaan Bima merupakan salah satu kerajaan yang didirikan oleh
Majapahit, sehingga Kerajaan Bima menjadi Wilayah Transit para pelaut
yang akan menuju ke timur. Siti Maryam mengisahkan, “ ini diperkirakan
terjadi abad 14. Tapi kemudian diperbarui karena di Kitab Negarakertagama, Kerajaan Bima disebut sudah memiliki pelabuhan besar pada 1365. Ini cocok dengan kisah di Bo Sangaji Kai. Jadi, kemungkinan Kerajaan Bima dimulai pada 1340.”
Dan
di tambah catatan para pelaut yang singgah di pelabuhan Bima pada saat
itu yaitu Wang Ta-yuan, pedagang Tiongkok,menceritakan “Pelabuhan Bima sangat ramai dengan perdagangan garam,burung kakak tua,kuda.dan perdagangan Budak-budak yang besar dan kuat”.
0 Comments