Kemunculan calon independen dalam kontestan menuju kursi Bupati Bima menjadi fenomena baru. Selama ini jalur Independent masih dipandang sebelah mata. Kuda Hitam (KH) bersiap jadi pemenangnya.

KABUPATEN BIMA- Mempertimbangkan berbagai masukan dan dukungan moril dari para kader, simpatisan, keluarga, tokoh agama, tokoh pemuda maupun tokoh masyarakat, Abdul Khayir SH MH, telah membulatkan tekadnya untuk bertarung meraih simpati masyarakat dalam kancah Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020.

“Atas ijin dan ridho Allah, saya maju sebagai calon Bupati Bima melalui jalur independen. Keputusan ikut bertarung dalam meraih simpati dan dukungan masyarakat telah dibulatkan dalam tekad,” ujar Abdul Khayir SH MH, kepada Radar Tambora, Rabu (3/6).

Anak ke tujuh dari delapan bersaudara ini menuturkan, dengan tampilnya sebagai calon Bupati Bima, diharapkan mampu membawa perubahan demi kemajuan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Bima. Untuk itu, kata dia, dukungan do’a dan restu dari seluruh komponen masyarakat sangat diharapkannya agar diberikan amanah dan kepercayaan dalam memimpin Kabupaten Bima periode lima tahun kedepan. “Mohon restu dan dukungan do’a seluruh lapisan masyarakat Kabupten Bima,” harap pria kelahiran 19 Juli 1967 ini.

Kepada wartawan, ayah tiga anak ini mengaku, tampilnya dalam kancah pilkada karena ingin membawa amanah suara rakyat dan amanah keilmuan untuk diterapkan dilapangan. Apalagi niat dalam mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bima sudah menjadi harga mati. “Selama ini saya duduk di kantor untuk melayani masyarakat, namun sekarang saatnya mengabdikan diri untuk masyarakat dana mbojo,” aku putra dari pasangan (alm) H Muhammad Salahudin dan hj Atikah.

Maju sebagai calon independent tentunya telah mempunyai system maupun program yang akan diperjuangkan dalam memajukan sekaligus mengangkat kesehjahteraan masyarakat. Dimana ada empat (4) program yang akan diperjuangkan agar masyarakat bisa terangkat ekonominya. “Program unggulan tersebut ialah empat sektor krusial, yaitu kesehatan, pendidikan, pertanian-peternakan dan perikanan,” tandas pria murah senyum ini.

Menurut pria yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bima dan Universitas Mataram (Unram) ini, selain pembenahan empat sektor krusial tersebut tidak lupa juga bidang agama yang menjadi perhatian. Mengingat banyaknya gejolak yang terjadi di masyarakat, tentunya pendekatan melalui agama yang terpenting. Apalagi Kabupaten Bima saat ini merupakan salah satu gudang berkumpulnya Qori dan Qoriah terbaik. “Saya ingin memberdayakan mereka agar dapat terjun langsung ke lapangan dalam menengahi apabila ada persoalan sekaligus memberikan pelayanan dan mengajarkan nilai akhlak,” beber pria yang pernah menjadi Ketua Angkatan Muda Rukun Keluarga Bima-Jakarta Tanggerang (AMRK-B) ini.

Masih dikatakan pria yang lebih suka disebut anak petani ini, keikut sertaannya  dalam Pemilukada Kabupaten Bima merupakan keputusan yang bulat. Apalagi keputusan ikut dalam memperebutkan kursi nomor satu di Kabupaten Bima ini tentunya telah mempunyai dasar dan melalui proses panjang. Dimana dia ingin memajukan dunia pertanian yang selama ini merupakan pekerjaan mayoritas masyarakat. “Ayah saya seorang petani tangguh, dan telah berhasil mengajarkan disiplin dan kerja keras yang tinggi. Dan terbukti kesemua anaknya telah berhasil, dan menjadi orang sukses,” bebernya.

Dia melihat sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar peningkatan perekonomian di daerah. “Kesehjahteraan masyarakat Kabupaten Bima, adalah prioritas utama. Kita juga melihat bahwa diberbagai pasar tradisonal sampah berserakan dimana. Untuk mewujudkan Bima yang bersih dan asri kedepannya kami akan mengagas program bank sampah,” tegas mantan Ketua Umum Daerah pemuda Muhamaddiyah ini.

Sebagai bukti keseriusan dalam bertarung untuk maju sebagai calon Bupati Bima, pria kelahiran Desa Baralau Kecamatan Monta ini juga telah mengundurkan diri sebagai Pimpinan Daerah Muhammadyah Kabupaten Bima bagian Bidang harta benda dan perwakafan. “Keputusan mundur ini, murni untuk menjaga netralitas. Karena saya ikut mencalonkan diri sebagai kepala daerah,” tandasnya.

Sebagai salah satu persyaratan maju sebagai calon independent (perseorangan), tim pemenangan lahir dan dibentuk oleh masyarakat di setiap kecamatan dan desa di Kabupaten Bima. Sehingga siap bertempur dalam kancah politik, dan sebagai bukti saat ini tim telah bekerja untuk mengumpulkan berkas berkas calon independent, “99 persen berkas telah dilengkapi, dan setelah rampung nanti. Kita akan menyerahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima untuk di verifikasi,” tambahnya.

Untuk memuluskan rencananya menuju Bima-1, dia merangkul berbagai elemen masyarakat, baik ulama, tokoh masyarakat, akademisi dan kalangan mahasiswa Bima baik yang ada di Bima maupun di luar Bima. Untuk memuluskan rencananya dia memilih pasangan yang juga anak seorang petanin dari belahan Bima bagian timur yaitu Drs. H. Abdul Hamid H. Usman M.Si. Mantan Camat Sape periode tahun 2003-2005 ini meyakini dua kekuatan wilayah tengah dan timur siap bekerjasama demi kemajuan Bima masa mendatang. “Kalangan mahasiswa adalah generasi muda potensial yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mereka adalah calon pemimpin dimasa depan. Saya sudah melakukan audiensi dengan mahasiwa asal Bima di Yogjakarta, Alhamdulillah hasilnya positif sekali,” terangnya. (al)