Foto : Agam Anatama
Sumbawa,(TI),-Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Wilayah 5,( Mataram, Sumbawa, Dompu dan Bima) mengadakan Workshop M3OG (Manajerial Memimpin dan Membangun Organisasi Gerakan) yang dilaksanakan tanggal 24 – 26 Maret 2017.


Sebelum kegiatan workshop itu berlangsung, terlebih dahulu SMI melakukan aksi mimbar bebas di Jam Gadang Kota Sumbawa. Sehari sebelum kegiatan workshop berlangsung, sebagai bentuk solidaritas terhadap, Aksi Petani Kendeng yang menuntut pencabutan  SK Gubernur Jawa Tengah, terkait izin lingkungan baru untuk PT. Semen Indonesia di Kendeng – Jawa Tengah.

Massa aksi menyorot ketidakpekaan pemerintah terhadap aksi petani kendeng yang menyemen kakinya lebih dari sepekan, sebagai bentuk protes terhadap hukum di Negara ini yang sudah dimanipulasi, karena gugatan petani sudah dimenangkan di pengadilan namun pemerintah mengeluarkan izin baru terhadap aktifitas semen di Kendeng.

Koordinator Wilayah V Serikat Mahasiswa Indonesia. Dhilon Pratama, dalam orasinya mempertanyakan logika Gubernur Jawa Tengah, Gandjar Pranowo yang mengeluarkan izin lingkungan baru untuk PT. Semen Indonesia. “Bagaimana mungkin investasi yang berpotensi menimbulkan bencana ekologi akan menyejahterakan? Ada sekitar 600.000 jiwa dari 14 kecamatan yg akan terkena dampak langsung dari rusaknya sumber air di Kabupaten Rembang” Jelasnya
Dilon juga menambahkan “Pemerintah sudah buta dan tuli terhadap nasib rakyat dengan tidak merespon tuntutan petani. Semoga kepergian Bu Patmi akan menjadi simbol perlawan yang hebat bagi rakyat Indonesia.”.tutupnya.

Aksi diakhiri dengan diskusi ringan seputar situasi lokal dan gerakan mahasiswa di Sumbawa sebagai rangkaian aktivitas Serikat Mahasiswa Indonesia Wilayah V menyambut Workshop M3OG.(Red)